Orang tidak akan mengaitkan tidur dengan acara realitas The Biggest Loser, tapi ternyata kesehatan tidur justru memegang peranan penting. Sejak musim ke-7, dalam pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan tidur dijadikan pemeriksaan rutin bagi para peserta. Hasilnya ternyata mengejutkan para dokter yang turut membina acara tersebut. Kebanyakan peserta ternyata mendengkur dan menderita sleep apnea. Bahkan dalam derajat yang parah. Dalam satu musim tersebut semua peserta terdiagnosa dengan sleep apnea!
Pada musim pertama, dokter di acara tersebut menyebutkan tiga pilar kesehatan: psikologi, makan yang sehat dan olah raga. Kini ia menambahkan pilar ke-4, yaitu tidur yang sehat.
Para peserta The Biggest Loser tersebut mendapatkan perawatan sleep apnea dengan menggunakan continuous positive airway pressure (CPAP), berupa masker yang dihubungkan dengan alat khusus. Dan inilah salah satu cerita bagaimana perawatan sleep apnea telah mengubah hidupnya.
Sean Algaier ikut acara The Biggest Loser musim ke-8 dalam usia 29 tahun dan bobot sekitar 210 kg. Sean sudah kelebihan berat badan sejak di tingkat SMU. Di rumah ia gemar sekali makan dan baginya berolah raga adalah sebuah bentuk hukuman.
Sebelum mengikuti program ini, Sean tidak tahu bila ia menderita sleep apnea, tapi sudah lama istrinya curiga. Di tengah malam, sang istri amat takut melihat nafas Sean terengah-engah dan tampak sesak. Namun Sean tak pernah ambil peduli dengan kekhawatiran istrinya dan menolak melakukan pemeriksaan tidur. Karena biayanya memang tak bisa dibilang murah, sedangkan Sean lebih memilih membelanjakan uang bagi keluarga dibanding untuk dirinya sendiri. Lagi pula, baginya mendengkur bukanlah masalah besar.
Sementara itu, teman-temannya sering menertawakan karena ia mudah sekali tertidur. Ia selalu merasa lelah, hingga baginya ini normal saja. Sean bisa tertidur 5-6 kali sehari, bahkan ketika mengendara! Ia juga mendengkur keras di malam hari, dan ini mempengaruhi kehidupan perkawinannya. Mereka tidur di tempat tidur yang sama, namun di tengah malam ia akan pindah tidur.
Biasanya Sean akan tidur di kursi dalam posisi duduk. Baginya dengan posisi ini ia bisa tidur lebih lama. Tapi karena berat badannya amat berlebih, aliran darah jadi kurang lancar dan kakinya menjadi bengkak di pagi hari. Mungkin saja ia mengalami sumbatan pembuluh darah atau hal-hal lain yang buruk akibat sleep apnea yg dideritanya.
Begitu memasuki program acara, Sean menjalani pemeriksaan tidur di laboratorium tidur. Namun ia tak tahu hasilnya.
Di hari pertama, ia mulai berolah raga secara intensif. “Saya tertidur di hari pertama di Gym;” ceritanya. “Malam sebelumnya saya tidak bisa tidur, dan saya amat lelah. Waktu itu saya berjam-jam di atas treadmill. Dan tiba-tiba saya terbangun dengan kamera di depan wajah saya, serta Bob (pelatih) berteriak-teriak membangunkan. Ini amat memalukan!”
Setelah sesi latihan, Sean diberitahu bahwa ia menderita sleep apnea yang parah. Dalam tidur, nafasnya berhenti sebanyak lebih dari 100 kali perjam. Malamnya, ia langsung tidur dengan menggunakan continuous positive airway pressure (CPAP). Untuk pertama kalinya, ia tidur penuh selama 8 jam.
Sean mengatakan, “Sepertinya ini pertama kalinya saya tidur sejak tingkat SMP. Saya tidur pulas dan saya benar-benar bahagia. Di pagi hari rasanya saya sanggup lari marathon. Kini nafas saya tidak berhenti lagi dalam tidur, dan saya tidur di ranjang yang sama dengan istri.” Di penghujung acara, Sean telah kehilangan 70 kg – dari 210 menjadi 140 kg saja. Ia mengakui bahwa dengan menggunakan CPAP ia dapat menurunkan berat badan dengan lebih mudah. Kini bobotnya menjadi 108 kg dan ia berharap masih bisa menurunkan 10-20 kg lagi.
“CPAP telah mengubah hidup saya,” ujar Sean. “ Saya rasa, siapapun yang mengalami gangguan tidur, jika mereka mau memperbaikinya, itu akan mengubah hidup mereka. Mereka tidak menyadari betapa banyak mereka kehilangan ketika tidak tidur baik di malam hari. Saya tak akan mau kembali merasakan perasaan itu lagi. Saya ingin merasa segar dan ‘hidup’ di siang hari. Saya sarankan, siapapun yang ingin menurunkan berat badan atau mendengkur, selamatkan hidup Anda dengan menjalani pemeriksaan tidur!”
Sumber: National Sleep Foundation
Filed under: Mendengkur, Pendengkur Berbagi Kisah | Tagged: atasi mendengkur, atasi ngorok, CPAP, kisah pendengkur, klinik mendengkur, klinik ngorok, klinik tidur, laboratorium tidur, mendengkur, ngorok, selalu mengantuk, sering mengantuk, sleep apnea, sleep lab |
Tinggalkan Balasan