Solusi Jitu Atasi Insomnia

Solusi pakar dalam menumpas kebiasaan tidur subuh dari Angelinda Saranga.

Foto: Sandy I. Mahendra

Padatnya kesibukan bekerja di bidang periklanan, memaksa Angelina Saranga sering pulang lewat tengah malam. Setibanya di rumah pun, tidak lantas membuat wanita berusia 28 tahun ini bisa langsung memejam mata. Sambil duduk di tempat tidur, Angelinda biasa menghabiskan waktu tidurnya dengan membuka laptop dan berselancar internet. Meski saat ini Angelinda merasa kondisi badannya baik-baik saja, namun rasa khawatir jika suatu hari nanti tiba-tiba sakit membuatnya sadar untuk merubah kebiasaan buruknya ini.

Awalnya, Angelinda berpikir kegiatan apa pun yang dilakukan di atas tempat tidur bisa membuatnya cepat ngantuk. Tapi anggapan tersebut ternyata salah! Kebiasaan ini malah membuat rasa kantuk Angelinda baru datang saat waktu menunjukkan pukul 4 atau 5 dini hari. Kemudian, bangun jam 8 pagi atau bahkan jam 11 siang. Angelinda juga pernah mengonsumsi obat tidur yang dijual di pasaran, namun solusi ini tidak mempan.

Menurut Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, pakar tidur dari Sleep Disorder Clinic di Mitra Kemayoran, Angelinda mengidap sleep delayed phase, yaitu pergeseran jam tidur akibat ketidaktahuan akan jam biologis dan fungsi-fungsi tidur normal. Untuk mengatasi masalah ini, memang kita diharuskan mengenali jam berapa kita baru bisa tidur. Setelah itu, tidurlah pada jam tersebut tak risau atau gelisah menunggu kantuk.

Tidak hanya itu, kita juga harus bisa menghindari segala aktivitas lain di tempat tidur sebelum mengantuk. Tanamkan di benak kalau tempat tidur berfungsi sebagai tempat untuk merebahkan diri dan memejamkan mata. Untuk menghilangkan kebiasaan buruknya itu, kini Angelinda tidak pernah menyalakan laptop di atas kasur. Kalau pun ingin mengecek e-mail, Angelinda akan membuka laptop di meja dan memasang lagu-lagu berirama lembut untuk membuatnya lebih rileks.

Selain kebiasaan main laptop di atas kasur, Angelinda juga mengaku memiliki kebiasaan buruk lainnya, yaitu minum kopi minimal 3 gelas sehari. Kafein akan mempengaruhi otak selama 9-12 jam, ujar Dr. Andreas. Jadi, ketika kita ingin tidur pukul 11 malam, sebaiknya konsumsi kopi terakhir sebelum pukul 11 siang. Karena saran tersebut, Angelinda membatasi asupan kopinya dengan waktu yang terjadwal. “Saya kini minum kopi hanya 2 kali dalam sehari. Waktunya pun saya perhitungkan. Pertama di pagi hari, dan paling akhir jam 3 siang,” ujar Angela.

Pola hidup baru yang dijalani Angelinda memang sudah memberikan hasil yang cukup, sebab belakang Angelinda sudah bisa tidur sebelum jam 1 malam. Dan bangun pagi antara pukul 6 atau 7. Meski belum memenuhi saran untuk tidur 8 jam sehari, namun kualitas tidurnya sudah jauh lebih baik, tambah Angelinda. (Alia An Nadhiva/Astrid Anastasia)

link: http://preventionindonesia.com/article.php?name=%2Fsolusi-jitu-atasi-insomnia&channel=health%2Fhealthy_lifestyle

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: